kaltimkece.id Kemajuan dan perkembangan suatu daerah dapat dilihat dari perekonomiannya. Sebagai kabupaten yang lahir pada 2013, Mahakam Ulu terus menunjukkan geliat perekonomiannya. Ekonomi kabupaten terus-menerus tumbuh positif pada rentang 2014 hingga 2018.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik Mahakam Ulu yang dimuat di Mahakam Ulu Dalam Angka 2019, produk domestik regional bruto (PDRB) Mahakam Ulu menurut harga berlaku sebesar Rp 1,35 triliun pada 2014. Pada waktu tersebut, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,94 persen karena masuknya investasi perbankan dalam jumlah besar. Selanjutnya, PDRB Mahulu pada 2015 naik menjadi Rp 1,42 triliun dengan pertumbuhan ekonomi 3,32 persen.
Memasuki 2015, PDRB Mahulu sebagai indikator yang mengukur pertumbuhan ekonomi terus naik menjadi Rp 1,52 triliun. Sementara itu, pada 2017, PDRB menjadi Rp 1,68 triliun dengan pertumbuhan ekonomi 4,27 persen. Data terakhir adalah pada 2018, PDRB menjadi 1,67 triliun dengan pertumbuhan ekonomi melesat menjadi 5,39 persen.
Sektor pertanian terus menjadi tulang punggung ekonomi kabupaten. Sebesar 75,62 persen dari PDRB Mahulu pada 2018 disumbangkan oleh sektor ini. Komoditas pertanian yang dihasilkan di Mahakam Ulu di antaranya padi, karet, kelapa, lada, kopi, dan kemiri. Sementara dari sektor ternak adalah babi dan ayam buras.
Menggeliatnya perekonomian di Mahakam Ulu juga terlihat jelas dari masuknya dunia perbankan. BPD Kaltimtara, contohnya, telah memiliki kantor kas di seluruh kecamatan di Mahakam Ulu. Di ibu kota kabupaten, BPD Kaltimtara bahkan telah menaikkan status perwakilannya dari kantor cabang pembantu menjadi kantor cabang.
Menurut Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh, pembukaan kantor perbankan di daerah merupakan indikasi kemajuan di bidang ekonomi. Sebagai daerah paling muda di Kaltim, terang Bonifasius, Mahakam Ulu harus membangun benar-benar dari nol. Ia berharap, pelayanan perbankan yang semakin banyak bisa menjangkau setiap kampung.
“Kehadiran sektor perbankan membawa banyak kemudahan bagi masyarakat,” kata Bupati.
Berhasil Menjaga Inflasi
Kondisi geografis Kabupaten Mahakam Ulu sangat berbeda dibanding daerah lain di Kaltim. Hampir semua kampung di Mahakam Ulu sukar dicapai karena masih bergantung transportasi sungai. Beratnya jalur distribusi menyebabkan kabupaten ini rentan mengalami inflasi atau kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.
Pemkab Mahulu yang menyadari risiko tersebut berupaya mengantisipasi sedini mungkin. Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Mahakam Ulu, pemerintah terus berupaya mengendalikan kestabilan harga sembako. Di bawah arahan Bupati Bonifasius, Pemkab Mahulu menerapkan sejumlah langkah. Salah satunya adalah program subsidi ongkos angkut yang dijalankan sejak 2017. Subsidi ini merupakan satu dari empat program unggulan Pemkab Mahulu yang dikemas dalam program Gerakan Pembangunan Masyarakat Adil dan Sejahtera atau Gerbangmas.
Subsidi tersebut sukses mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok. Mahakam Ulu bahkan menerima penghargaan untuk kategori kabupaten berprestasi mengendalikan inflasi wilayah Kalimantan. Yang membanggakan, Mahulu adalah satu-satunya kabupaten di Kalimantan yang menerima penghargaan tersebut.
Bupati Bonifasius Belawan Geh menerima penghargaan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla di Puri Agung Hotel Grand Sahid Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. Penghargaan diserahkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2019 bertema “Sinergi dan Inovasi Pengendalian Inflasi Untuk Penguatan Ekonomi Yang lnklusif”. Rakornas ini dihadiri 489 Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dari 34 provinsi, 508 kabupaten atau kota, serta 46 perwakilan Bank Indonesia. Dihadiri juga oleh Gubernur Kalimantan Timur Irsan Noor. Sebagai informasi, Kaltim juga meraih penghargaan sebagai TPID provinsi terbaik. Ibu kota Kaltim, Samarinda, juga mendapatkan penghargaan sebagai kota dengan TPID terbaik.
Menurut Bupati Bonifasius, penghargaan ini diraih berkat kerja sama seluruh elemen. Bukan hal mudah menjaga tingkat inflasi tetap dalam ambang batas normal. Baginya, penghargaan tersebut adalah prestasi hasil kerja yang baik sehingga inflasi tetap normal dan berdampak kepada stabilitas perekonomian masyarakat. (*)
Temui kami di Instagram!