kaltimkece.id Bupati Mahakam Ulu periode 2016-2021, Bonifasius Belawan Geh, segera mengakhiri masa jabatan. Setelah hampir lima tahun ia menjabat, Mahakam Ulu menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Perkembangan tersebut nampak dari berbagai sektor seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pembangunan desa, hingga telekomunikasi.
Pada wawancara ini, Bupati Bonifasius mengungkapkan berbagai pencapaian Mahakam Ulu tersebut. Ia juga menguraikan sejumlah kendala yang dihadapi pemkab. Berikut kutipan wawancaranya.
Bagaimana perkembangan pembangunan infrastruktur dasar di Mahakam Ulu?
Secara target, sebenarnya sudah mencapai 60-70 persen. Ada peningkatan pembangunan jalan, pengerasan, sampai pengaspalan. Sebagai contoh, pemerintah kabupaten membangun jalan aspal pertama di Mahulu sepanjang 17 kilometer pada 2018. Sementara di kampung-kampung, mulai ada program semenisasi.
Apa saja kendala yang dihadapi?
Masalahnya kompleks. Pertama, persoalan posisi geografis Mahulu yang hutan dan berbukit. Untuk membuka akses jalan harus banyak cut and fill dan memerlukan biaya yang besar. Termasuk pengiriman bahan baku. Sebagai contoh, perhitungan membangun jalan penghubung dari Kutai Barat ke Mahulu, dari Long Melaham itu, perlu anggaran sampai Rp 2 triliun. Kedua, realita anggaran Mahakam Ulu minim. Apalagi ditambah masa pandemi seperti sekarang. Sebagian anggaran direalokasi untuk penanganan Covid-19. Akhirnya, baru segini hasilnya. Kami terus berupaya maksimal dengan kondisi anggaran seperti sekarang.
Bagaimana dengan kondisi kelistrikan di Mahulu?
Pada awalnya, kami menyiapkan fasilitas kelistrikan di pusat ibu kota kabupaten di Long Bagun dahulu. Pemerintah kabupaten menyiapkan dua mesin pembangkit dan membangun jaringan instalasi bersama PLN. Kami berupaya, layanan listrik di ibu kota kabupaten bagus. Jangan sering byarpet. Sekarang, listrik mengalir 24 jam di ibu kota kabupaten di Long Bagun. Ke depan, kami mendorong semua kampung bekerja sama dengan PLN agar semua wilayah teraliri listrik. Kami berupaya minimal di setiap ibu kota kecamatan listrik mengalir 24 jam. Kalau di kampung, sementara 12 jam dulu supaya tidak ada gelap lagi di malam hari.
Apakah ada rencana membangun pembangkit listrik untuk mendorong efek pengganda yang menggerakkan perekonomian?
Itu mengalir saja. Investor jeli melihat peluang. Masalahnya, kalau infrastruktur belum cukup, investor tidak mau datang. Sambil jalan saja. Ketika ada tawaran investasi, kita terima. Pemkab berfokus membangun jalan, jembatan, dan bandara dulu. Mengapa? Agar isolasi daerah teratasi dan investor tertarik masuk. Mahulu terbuka dengan investasi.
Bagaimana soal ketersediaan air bersih bagi warga?
Itu jadi program pemerintah berikutnya. Hampir setiap tahun, pemerintah menganggarkan. Pemerintah berupaya minimal di ibu kota kabupaten ada jaringan besar sistem penyediaan air minum yang dikelola perusahaan daerah air minum (PDAM). Arahnya ke sana dalam waktu dekat ini.
Sejak pemekaran, jaringan telekomunikasi berkembang pesat di Mahulu…
Benar sekali. Ketika dimekarkan dari Kutai Barat pada 2013, sebagian besar wilayah Mahulu blank spot. Mahulu hanya punya delapan tower pemancar sinyal 2G di beberapa kecamatan. Selama menjabat, saya mencoba melobi Kementerian Telekomunikasi dan Informasi. Empat kali kami mengusulkan pembangunan fasilitas telekomunikasi di Mahulu. Mereka katakan oke namun meminta bersabar menunggu pembangunan fasilitas telekomunikasi di Mahulu.
Saat ini, masyarakat sudah bisa merasakan kemajuan infrastruktur telekomunikasi. Sudah banyak kampung yang memiliki sinyal 4G. Secara keseluruhan, semua kecamatan sudah terpasang jaringan dan tinggal peningkatan. Memang, kami akui persoalan ini bukan kewenangan pemerintah kabupaten. Kalau saja diperbolehkan, pemkab ingin beli alat sendiri.
Bagaimana dengan kemajuan pembangunan di bidang yang lain?
Fasilitas kesehatan dasar adalah salah satunya. Di seluruh ibu kota kecamatan di lima kecamatan sudah memiliki puskesmas. Peralatannya lumayan bagus. Kami juga membangun dua rumah sakit pratama. Seluruh warga Mahulu juga ter-cover BPJS Kesehatan. Pertimbangannya adalah masyarakat Mahulu kadang tak berdaya ketika sakit dan sering tak bisa mengatasi persoalan pembiayaan mandiri. Pemerintah Kabupaten Mahulu berupaya melindungi seluruh masyarakatnya biar adil. Kalaupun harus dirujuk ke rumah sakit di luar Mahulu, semua biaya transportasi ditanggung Pemkab Mahulu.
Pembangunan di bidang pendidikan juga cukup bagus…
Kami memang menyadari bahwa pembangunan daerah dipengaruhi oleh sumber daya manusia. Semakin baik kualitas sumber daya manusia, putra-putra daerah Mahakam Ulu, pembangunan niscaya semakin maju. Kami menjalankan program beasiswa Gerbang Mahulu Cerdas yang diluncurkan sejak 2016 dan berjalan sampai sekarang. Melalui program ini, masyarakat Mahulu yang kebanyakan dari kalangan tidak mampu bisa mengakses pendidikan tinggi. Pemerintah harus hadir di sini. Kami juga membenahi banyak gedung sekolah dan menambah tenaga pendidik.
Pemkab juga menyalurkan bantuan keuangan kepada seluruh kampung. Bagian dari janji politik ketika dahulu terpilih?
Saya rasa, lebih kepada keharusan. Dana itu adalah kewenangan bupati untuk mengaturnya. Manfaat ketika dana pembangunan disalurkan ke kampung adalah langsung dirasakan masyarakat. Contohnya, jalan permukiman disemenisasi, fasilitas umum diperbaiki, kantor desa mulai bagus, serta membangun rumah layak huni dan infrastruktur yang lain.
Nah, setelah empat tahun memimpin, bagaimana arah pembangunan Mahulu?
Kalau dari indikator-indikator di lapangan, sudah banyak perubahan yang dirasakan masyarakat. Memang, belum bisa menjangkau semua. Akan tetapi saya menilai, arah pembangunan sudah sesuai dengan yang kami rencanakan.
Dengan seluruh capaian itu, apakah Anda merasa berhasil memimpin Mahulu pada periode ini?
Saya rasa, berhasil atau tidaknya, masyarakatlah yang menilai. Sebagai bupati, saya terus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik kepada warga. Yang jelas, sebagai putra daerah Mahulu, saya tidak pernah berpikir untuk berhenti berjuang, memberikan seluruh tenaga dan pikiran, demi kabupaten yang kita cintai ini. (*)
Temui kami di Instagram!